Sabtu, 16 Maret 2013

Realistic Geometry

 

Ayo tebak! Siapa kakek tua ini hayooo.. Pasti kebanyakan orang tidak mengenal dia kan. Sama. Kakak Omega juga baru kenal dia, setelah dosen kakak mengajarkan kami tentang Realistic Geometry . Hehehe...

Hans Freudenthal, ya, itulah nama beliau. Beliau lahir di Luckenwalde, sebuah kota kecil di provinsi Prussian, Brandenburg, terletak antara Berlin dan Frakfurt, pada tanggal 17 September 1905. Hans Freudenthal kecil memulai pendidikannya di sebuah sekolah negeri didaerahnya bernama Friedrichsschule, yang kemudian diubah menjadi Reformrealgymnasium. Meskipun minatnya lebih cenderung kepada hal tentang kemanusiaan dan kesusasteraan, Hans Freudenthal memilih untuk belajar tentang matematika dan fisika dan kemudian kuliah di Berlin university pada tahun 1923. 

Menurut kakak, beliau ini pantas mendapat gelar the real mathematics educator. Mengapa? Itu karena semangatnya dalam mengembangkan pendidikan matematika merupakan suatu kewajiban baginya. Matematikawan, penemu dan sekaligus pelopor gerakan baru dalam dunia pendidikan matematika ini dikenal baik di kalangan matematikawan dunia hingga namanya diabadikan di sebuat institut tempatnya meneliti di Belanda dengan nama Freudenthal Institute, Utrecht University. Selain itu, nama Hans Freudenthal juga menjadi nama sebuah medali dan penghargaan dibidang pendidikan matematika yakni Hans Freudenthal Award, yang diberikan kepada pendidik matematika yang meneliti pengembangan di bidang pendidikan matematika selama bertahun-tahun dan memberikan kontribusi penting di bidang tersebut.

Wah! Kayaknya perkenalan sama beliau sudah cukup ya. Sekarang kakak, akan membawa kalian semua kepada intinya. Sesuai dengan judul di atas, kita akan membahas tentang Realistic Geometry. Langsung aja ya. Cekidooottt... :D

Ada 6 macam konsep yang tergolong dalam Realistic Geometry, antara lain:

1. Melihat dan Memproyeksikan
  • Aktivitas “looking at” atau melihat meliputi: observasi, persepsi, representasi, serta menjelaskan objek ruang dan bentuk fenomena ruang dan bentuk
  • Contoh: eksperimen ‘sembunyi dan cari’/petak umpet (vision geometry), lihat jempol di depan mata secara bergantian dengan cara melihat dengan menggunakan sebelah mata, lalu coba jelaskan apa yg terjadi? serta konsep bayangan berjalan di ‘matahari’ (dapat dipakai untuk belajar tentang konsep waktu).
  • Hal ini sejalan dengan konsep yang terdapat dalam PISA. Berikut adalah 4contents dalam PISA: Quantity: number; Space and shape: geometry; Uncertainty: probability, statistic, data; dan Change and relationship: algebra.
2. Orientasi dan Lokasi


  • Konsep Orientasi dan Lokasi ini digunakan agar orang mengetahui dimana posisi mereka di alam ini (konsep yang dipakai adalah: depan/belakang, atas/bawah, dan jauh/dekat), selain itu orang akan mengetahui bagaimana bergerak dari satu titik ke titik yang lain (dengan menggunakan konsep posisi dan waktu)
  • Contoh: aktivitas menggambar rute (undangan pernikahan, kegiatan pramuka saat mencari jejak), peta, cetak biru, graf dan model spasial. Latihan: Sketsalah rute/peta rumahmu menuju ke sekolah.
3. Spatial Reasoning
  • Dibentuk oleh Geometri Euclide & juga alasan secara logis menggunakan akal sehat
  • Side seeing atau sudut pandang: top/atas, front/depan, side/sisi.
4. Transformasi
  • Transformasi, meliputi: refleksi, rotasi, translasi dan dilatasi
  • Konsep secara formal diperoleh siswa di sekolah menengah
  • Konsep secara informal diperoleh siswa sejak di sekolah dasar
  • contoh: menentukan letak sebuah cermin, untuk menentukan jumlah benda dan bayangan dan letaknya.
5. Konstruksi dan Gambar
  • Geometri Euclidean konstruksi artinya menggambar bentuk geometri menggunakan mistar dan jangka.
  • Geometri Realistik kombinasikan bersama bentuk dua atau tiga dimensi dalam kondisi tertentu. Contoh: konstruksi kubus, tangram
6. Pengukuran dan Penghitungan
  • Geometri berasal dari bahasa Greek: ‘ge’ (bumi) dan ‘metrein’ (mengukur)
  • Fokus bidang kajian: panjang, luas, dan volume.
  • Geometri Realistik: pengukuran yang lebih informal, meliputi:
  • Restruktur gambar-gambar untuk mendapatkan ide konservasi luas;
  • Kalkulasi menggunakan luas;
  • Komposisi bidang membentuk sebuah persegi panjang;
  • Hubungan luas segitiga terhadap luas persegi pajang.
Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar